Kita semua tak pernah meninggalkan rasa cinta dan benci
selama hidup
gelombang perasaan datang dan pergi
bersama seiring waktu
sepanjang hidup dunia ini selalu penuh
dengan bunyi gelombang
eidellweiss 2
engkaulah
yang letakkan sekuntum eidelweiss
yang kau petikkan
di sela sela tebing gunung Bromo
menyimpannya diam diam
di sela catatanku
tigapuluh delapan tahun silam
dan semenjak itu, setiap malam
seorang gadis kecil, panjatkan
seratus tasbih
” Salam Maria “
dengan khusyu
” Mohon beritahu aku< Bunda Mulia>”
Siapa gerangan , yang dengan hatinya yang Kudus
diam-diam menyimpannya di sana untukku
” Dengan sepenuh cinta”
Dan sekuntum eidelweiss masih juga tersimpan di sela catatannya
tigapuluh delapan tahun kemudian
masih dengan harapan
dengan cinta
Meski terlindas begitu banyak perbedaan
namun eidelweissku
biarlah tetap indah dan abadi.
******
Buat RH
21 Desember 2015
….once upon a time in my life
P u r n a m a 5
S e n d r a t a r i
at Miffthahussudur
Apa yg lebih indah selain menikmati secangkir kopi di beranda, lepaskan semua beban- penat kita sepanjang hari ini..
dengarkan lagu-demi-lagu-sebarisan- tonggeret yang-gesekan-sayap-sayapnya
di setiap senja-di musim-kemarau….
Dan sesaat lagi ketika adzan magrib memanggil
kita pun berjalan beriringan menuju ke – mushola ..
“Ya, mushola kita….”
Namun, Kapankah kiranya, itu akan terjadi ter-kasih?
sementara engkau masih terus saja berlari, menghindar-dari- takdir- yang telah mempersatukan kita?
G:// menjelang magrib, selasa 2 september 2014
R e m b u l a n
Pada saatnya akan kusaksikan dua rembulan
…………. purnama………….
satu di atas sana
yang ke dua adalah di senyum,
di wajahmu
maka terseyumlah, cintaku
untuk mayapada
untuk semesta
yang senantiasa bertasbih
bersamamu
memuji – NYA
****
G : // Tahajudku, untuk Akidahmu, untuk Tauhidmu, maka kuatlah
senantiasa lelaki tercinta.
(Nyalindung, di saat dinihari 27 Agustus 2014)
Purnama 4
Rindu Ramadhan
The colour’s of love
Di tengah alunan brook Green Suite, Gustav Holst,
dan sejuknya indor’s Dago teahouse audiotorium
– maka akupun begitu kehilanganmu –
di sela break,
Orchestra Sympony ITB,
– Rinduku padamu tidak terperi –
Di manakah gerangan engkau
– lelaki tercinta –
at.20.35. saturday April 26, 2014.
P U R N A M A III
Dan jika esok malam purnama datang
Tolong untuk mengingatku
karena dalam sinar bulan
akan kucari sosokmu
Akan kutapaki cahaya kuning keemasan
serta kususuri langit,
Dan terus mencarimu
dari satu purnama ke purnama yang lain
sebab aku tahu, bahwa sebenarnya engkau tak kan pernah
benar-benar lupa
Atau tolong,
lambaikanlah tanganmu, serta sapa aku,
………………..
Karena aku masih tetap di sini, setia menunggumu.
*********
– Purnama 13 -14 – 15 April 2014 , …
( Saat purnama tiba, pejamkan matamu sejenak,
dan hirup keharuman secangkir kopi
di berandaku ).