eidellweiss 2

engkaulah

yang letakkan sekuntum eidelweiss

yang kau petikkan

di sela sela tebing gunung Bromo

menyimpannya diam diam

di sela catatanku

tigapuluh delapan tahun silam

tumblr_mb6m1a983W1qjdsaxo1_500

dan semenjak itu, setiap malam

seorang gadis kecil, panjatkan

seratus tasbih

” Salam Maria “

dengan khusyu

” Mohon beritahu aku< Bunda Mulia>”

Siapa  gerangan , yang dengan hatinya yang Kudus

diam-diam menyimpannya di sana untukku

” Dengan sepenuh cinta”

Dan sekuntum eidelweiss masih juga tersimpan di sela catatannya

tigapuluh delapan tahun kemudian

masih dengan harapan

dengan cinta

Meski terlindas begitu banyak perbedaan

namun eidelweissku

biarlah tetap indah dan abadi.

******

Buat RH

21 Desember 2015

S e n d r a t a r i

Ya, aku memilih untuk ada di sini, tanpa silau oleh cahaya matahari dan menatapmu,
dalam sudut pandang yang paling jelas yang bisa kunikmati
Namun aku bukan penonton
Aku lebih memilih untuk menjadi sang penari. Yang belajar dari ajaran sang waktu,
Guruku adalah kelap-kelip ribuan kunang ketika jatuh gerimis senja hari
atau lintasan buih yang hilang-tampak di antara bebatuan
dan curah hujan yang menerpa permukaan telaga yang tenang.telaga bening

Alam menjadi guruku
Yang membentuk Rasa dalam kesadaran yang sempurna.

Hampir setahun berlalu, ketika embun pertama jatuh sesaat malam melampaui batas dini hari
.
Mari melihat dengan mata hati yang lebih dewasa.
Dan lanjutkan kembali mendamba arti, makna, saling bergenggaman,
Berkreasi-arif dalam sendratari agung yang disebut ….’Kehidupan’….

Karena waktu adalah sang pewarta hikmah yang indah, yang mengembalikan kekuatan jiwa,
Sebab kita dapat sedih dan marah, kemudian membongkar segala sesuatu yang kita anggap gagal…

Namun sekaligus kita pun juga memiliki keberanian  buat membangun lagi, menata ke depan  dengan  penuh harapan…….

*************
image : telaga biru – gn Gede
Go : //Selamat tahun baru 1 Muharam 1436H.

at Miffthahussudur

senja musim kemarau

Apa yg lebih indah selain menikmati secangkir kopi di beranda, lepaskan semua beban- penat kita sepanjang  hari ini..

dengarkan lagu-demi-lagu-sebarisan- tonggeret yang-gesekan-sayap-sayapnya
di setiap senja-di musim-kemarau….

Dan sesaat lagi ketika adzan magrib  memanggil
kita pun berjalan beriringan  menuju ke – mushola ..

“Ya, mushola kita….”

mifthahussudur

Namun, Kapankah kiranya, itu akan terjadi ter-kasih?

sementara  engkau masih terus saja berlari, menghindar-dari- takdir- yang telah mempersatukan kita?

G:// menjelang magrib, selasa 2 september 2014

R e m b u l a n

Pada saatnya akan kusaksikan dua rembulan

…………. purnama………….

satu  di atas sana

 yang ke dua adalah di senyum,

di wajahmu

maka terseyumlah, cintaku

untuk mayapada

untuk semesta

yang senantiasa bertasbih

bersamamu

memuji – NYA

****

G : // Tahajudku, untuk Akidahmu, untuk Tauhidmu, maka kuatlah

senantiasa lelaki tercinta.

(Nyalindung, di saat dinihari  27 Agustus 2014)

 

sungai

Rindu Ramadhan

ramadhan2

Cintai aku karena Allah

kasihi aku karena Allah

sayangi aku karena Allah

Miliki aku karena Allah

Bukan langit

bukan bumi

bukan pula matahari

kaujadikan saksi cinta

hanya Allah Sang Maha Cinta

*****

dari : An-Nabawy.

24 Juni 2014.

G://menjelang Ramadhan 1415H, mohon maaf lahir dan batin.

The colour’s of love

Di tengah alunan brook Green Suite, Gustav Holst,
dan sejuknya indor’s Dago teahouse audiotorium
– maka akupun begitu kehilanganmu –

di sela break,
Orchestra Sympony ITB,
– Rinduku padamu tidak terperi –

Di manakah gerangan engkau
– lelaki tercinta –

at.20.35. saturday April 26, 2014.

P U R N A M A III

 

 

 

 

 

purnama kuning

Dan jika esok malam purnama datang

Tolong untuk mengingatku

karena dalam sinar  bulan

akan kucari sosokmu

Akan kutapaki cahaya kuning keemasan

serta kususuri langit,

Dan terus mencarimu

dari satu purnama ke purnama yang lain

sebab aku tahu, bahwa sebenarnya engkau tak kan pernah

benar-benar lupa

 

Atau tolong,

lambaikanlah tanganmu,  serta  sapa aku,

………………..

Karena aku masih tetap di sini,  setia menunggumu.

 

*********

 

– Purnama   13 -14 – 15 April 2014 , …

( Saat purnama tiba, pejamkan matamu sejenak,

dan hirup keharuman secangkir kopi

di berandaku ).

 

waktu

tumblr_mbcy2hHhF81r06miwo1_500
Ah-ya-
kita masih sangat hijau saat berkenalan

– hari-hari  kanak-kanak  kita,
– masa-masa remaja kita,
– bersama-sama
– bertahun tahun-

Di pasir pantai, di lembah, maupun di pegunungan  kita khayalkan obsesi yang selalu senada

Kita suka wangi hutan, semerbak wangi garam dipantai, deburan ombak, liuk lekuk sungai dangkal yang airnya bening menampakkan batu-batu,

Bunga -bunga rerumputan yang helaiannya berguguran ditiup angin.

Petikkan aku setangkai eidelweiss, pintaku suatu saat,

Lain waktu aku menuntutmu: bawakan aku segenggam kabut,
Sesampaimu di puncak gunung.

Butuh tumbuh mendewasa dulu untuk akhirnya paham, saat aku begitu merasa kehilangan, setelah engkau pergi berpamitan.

Dan butuh ber puluh puluh tahun untuk menunggumu kembali ,untuk bergairah lagi mengejar mimpi-mimpi, merangkai kembali  serpihan eidelweiss yang kusimpan dalam obsesi

Kemudian senja dan angin laut melepas rekah-rekah  kulit semesta

Melepas hari-hari di usia kita
Merah bata berubah warna, menggelap, lambat laun menggulita

Bintik-bintik  di atas sana, bintang gemintang itu,
-ah-

Semua rasi bintang di atas sana, biarlah jadi saksi :

Bahwa kita tetap saling mencinta,
– meski di usia yang semakin  senja-