engkaulah
yang letakkan sekuntum eidelweiss
yang kau petikkan
di sela sela tebing gunung Bromo
menyimpannya diam diam
di sela catatanku
tigapuluh delapan tahun silam
dan semenjak itu, setiap malam
seorang gadis kecil, panjatkan
seratus tasbih
” Salam Maria “
dengan khusyu
” Mohon beritahu aku< Bunda Mulia>”
Siapa gerangan , yang dengan hatinya yang Kudus
diam-diam menyimpannya di sana untukku
” Dengan sepenuh cinta”
Dan sekuntum eidelweiss masih juga tersimpan di sela catatannya
tigapuluh delapan tahun kemudian
masih dengan harapan
dengan cinta
Meski terlindas begitu banyak perbedaan
namun eidelweissku
biarlah tetap indah dan abadi.
******
Buat RH
21 Desember 2015